Sabtu, 11 Oktober 2008

tips menulis hasil imajinasi...

Mentransfer imajinasi ke dalam bentuk tulisan ternyata tidak semudah yang
dibayangkan. Saya mengalami ini ketika menuliskan hasil imajinasi ke
dalam bentuk tulisan yang sudah beberapa waktu ini saya lakukan. Pada saat
berimajinasi mengenai sebuah jalinan cerita seakan cerita yang tersusun
begitu lancar mengalir tanpa hambatan. Berimajinasi atau berkhayal ini
biasanya saya lakukan disaat senggang yaitu sepulang kerja atau menjelang
tidur. Hal ini kulakukan sambil tiduran dikamar, mata menerawang dan
mengalirlah susunan cerita yang saya buat itu seperti air dan saya sangat
menikmati saat-saat seperti ini.

Beberapa waktu terakhir ini saya terpacu untuk menuliskan hasil
imajinasiku ke dalam bentuk tulisan. Hal ini terpicu karena begitu banyak
hasil karya anak negeri ini begitu dihargai oleh masyarakat. Ini mungkin
dikarenakan mulai meningkatnya minat baca dan rasa menghargai karya anak
bangsa oleh masyarakat Indonesia. Sehingga tak ayal lagi sekarang begitu
banyak orang mencari hasil karya seni yang bermutu. Mulai dari Seni musik
hingga karya sastra dan seni peran. Efek dari semua itu pun semakin banyak
wajah-wajah jutawan baru bermunculan diseantero negeri ini. Kehidupan
seorang seniman yang dulu dipandang sebelah mata dari sisi ekonomi
sekarang berubah 180o. Kehidupan ekonomi seorang seniman yang berhasil
bisa jadi lebih makmur dibandingkan seorang direktur sekalipun.

Kesulitan memindahkan hasil imajinasi kedalam karya tulis dikarenakan ada
media yang harus dijalankan ketika mentransfer imajinasi itu, yaitu alat
tulis atau keyboard komputer. Ini artinya ada dua langkah yang harus
dilakukan,pertama berimajinasi dan yang kedua menuliskan hasil imajinasi.
Pada saat menuliskan imajinasi itulah ada jeda waktu. Nah jeda waktu ini
yang membuat buyar konsentrasi saat menulis sehingga terkadang saya
mengalami kemacetan dalam penulisan. Untuk mengatasi ini saya biasanya
lebih memfokuskan imajinasi dan kadang mengulang-ulang jalinan cerita yang
ada didalam angan. Dengan mengulang-ulang imajinasi inilah susunan cerita
bisa lebih nempel kedalam ingatan sehingga ketika menuliskannya bisa lebih
lancar. Saya selalu mentargetkan untuk menulis minimal satu paragraf. Ini
untuk melatih kemampuan menulis dan mempersingkat jeda waktu saat
mentransfer hasil imajinasi ke dalam bentu tulisan. Dengan semakin
singkatnya jeda waktu itu maka akan semakin baik kemampuan menuliskan
imajinasi itu. Sehingga diharapkan suatu saat nanti saya bisa menulis
sambil berimajinasi, tidak lagi menuliskan hasil imajinasi.

Thank's & Rgds,

Wahyudi
http//wahyudi- batam.blogspot. com

Tidak ada komentar: