Sabtu, 11 Oktober 2008

profesi paling tinggi dalam peradaban

Asallamualaikum,
Teman-teman sekalian...
Saya kira, alangkah naifnya bila kita mengatakan "penulis = profesi
rendahan" hanya gara-gara honor tulisan rendah, kesejahteraan kurang,
dst..
Apakah kualitas seorang manusia hanya ditentukan oleh materi?

Saya akan ceritakan sebuah fakta:
Peradaban manusia itu terbagi atas empat tingkat.
Tingkat terendah adalah mendengar
Tingkat nomor dua adalah bicara
Tingkat nomor tiga adalah membaca
Tingkat nomor empat atau yang tertinggi adalah MENULIS!

Dengan menulis, kita tidak hanya mendapat rezeki, tapi tulisan-tulisan
kita
juga bisa mempengaruhi peradaban, bisa mengubah pola pikir masyarakat,
bisa
dipakai untuk menyiarkan nilai-nilai kebaikan atau keburukan, itu semua
tergantung kita.

Menulis adalah kegiatan yang sangat bergengsi.
Penulis adalah profesi yang sangat terhormat.

Teruslah menulis dengan hati.
Honor atau royalti bukanlah tujuan
Tujuan utama kita adalah mendedikasikan hidup kita untuk beribadah, dan
menulis adalah sarananya.
Bila tujuan kita sudah benar, insya Allah materi akan datang dengan
sendirinya tanpa pernah kita minta.

Tapi honor menulis rendah?
Nasib penulis masih payah?
Ah.. siapa bilang? Semua itu tergantung dari kreativitas kita, dan
kegigihan
kita dalam mencari peluang.

Saya sebut sebuah contoh saja:
Pak Isdiyanto, Pemimpin Redaksi majalah Wirahusaha & Keuangan,
beberapa kali
berhasil menjual sebuah buku setelah 100 halaman ke BRI dan
Kementerian UKM.
Tahu berapa nilai transaksinya? Rp 90 juta per buku. Padahal bukunya
sangat
tipis!

Bagaimana caranya bisa seperti itu?
Saya katakan, semua itu tergantung kreativitas kita dalam melihat peluang
demi peluang di balik dunia penulisan.
Kita jangan berpikir linear: Pokoknya penulis itu hanya bisa mengirim
naskah
ke penerbit atau koran. Titik.
itu adalah pikiran yang keliru.

Saya sendiri, terus terang, jarang sekali mengirim naskah ke penerbit atau
media cetak.
Buku saya yang terbit pun baru dua, dan dua-duanya gagal di pasaran.
Tapi alhamdulillah, saya bisa eksis sebagai penulis dengan CARA SAYA
SENDIRI.
Saya mendirikan penulislepas. com, menulis di blog yang sama sekali tidak
dibayar, dan seterusnya.

Kini, alhamdulillah saya merasakan banyak sekali manfaat dari
kegiatan-kegiatan "tak berduit" yang telah saya rintis sejak 2001 lalu.
Kini, penulislepas. com telah menjadi INTANGIBLE ASSET tersendiri bagi
saya.
Ini adalah modal yang tak ternilai harganya.
Dengan cara ini, alhamdulillah saya kini bisa eksis sebagai seorang
penulis.

Teman-teman. . sekali lagi saya tegaskan:
Profesi penulis itu sangat terhormat dan bergengsi.
Yang harus kita lakukan bukanlah menaikkan honor, tapi menaikkan kualitas
diri dan kapabilitas kita sebagai penulis.

Bila kualitas dan kapabilitas itu sudah kira raih, Insya Allah dari segi
materi pun kita bisa dibayar mahal untuk tulisan-tulisan kita.
Pak Isdiyanto tadi sudah membuktikan
Naskahnya hanya hanya 100 halaman dihargai Rp 90 juta.

Terima kasih, maaf bila tidak berkenan.

--
Thanks dan wassalam

Jonru
Founder PenulisLepas. com

Tidak ada komentar: