Sabtu, 11 Oktober 2008

cara salah mengawali karier menulis???

ingin menjadi penulis?
Terasa sulit memulai karir?
Mungkin anda bisa memulainya dengan membuat...

Hoax.

* * *

Sekitar empat tahun lalu, pemburu kisah-kisah aneh di internet
dikejutkan dengan kabar ditemukannya spesimen bayi naga yang diawetkan
dalam sebuah botol kaca di sebuah garasi milik seseorang bernama David
Hart di Sutton Courtenay.

[Image]Menurut si empunya cerita, Allistair Mitchell, spesimen itu
adalah hasil penelitian seorang ilmuwan Jerman pada tahun 1890-an dan
sedianya akan dikirimkan ke Natural History Museum di London, Inggris.

Tapi karena oleh Museum spesimen itu ditolak lantaran dikhawatirkan
palsu, akhirnya melalui perantaraan seorang pegawai museum, spesimen
itu sampai di tangan kakek dari seseorang bernama Frederick Hart. Cucu
dari Frederick Hart inilah yang kemudian membawanya pada Allistair
Mitchell.

Seperti kisah-kisah ajaib lainnya di internet, foto bayi naga yang
mulai merebak bulan Januari 2004 ini dengan cepat menyebar ke seluruh
dunia dan menjadi perbincangan para peselancar dunia maya. Allistair
Mitchell yang mengaku diminta David Hart untuk menyelidiki spesimen
tersebut pun kontan menjadi sorotan media massa di Inggris.

Tapi akhirnya berita unik ini terbongkar tidak sampai 3 bulan
kemudian. Pada bulan Maret 2004, BBC News memberitakan kisah
sebenarnya dibalik penemuan sang bayi naga.

Rupanya kabar ini hanyalah strategi dari seorang Allistair Mitchell
untuk membuka pintu karir sebagai seorang penulis. Didorong kekecewaan
akibat penolakan berbagai penerbit, Allistair Mitchell yang tengah
menggarap naskah buku tentang kisah-kisah Naga seperti karya
Christopher Paolini (Eragon 2001) merancang berita burung (hoax)
tersebut untuk menarik perhatian media. Bayi naga itu sendiri hanyalah
semacam boneka buatan sebuah studioyang biasa membuat replika
model-model Dinosaurus untuk program televisi "Walking with Dinosaurs".

Namun upaya Allistair ternyata cukup berhasil. Karena setelah
terbongkarnya kabar bohong yang diciptakannya, ia kemudian malah
mendapatkan satu penerbit yang bersedia menerbitkan buku karyanya.
Pihak penerbit Rookstone Publishing mengungkapkan pada BBC upaya yang
dilakukan Mitchell merupakan sebuah cara yang baru dan segar dalam
mempromosikan sebuah buku. "This is a very refreshing approach to book
publishing."

Tapi sayang, keberhasilan Mitchell mendapatkan penerbit ternyata tidak
diikuti dengan keberhasilan merebut hati masyarakat untuk
berbondong-bondong membeli bukunya. Buku pertamanya yang diberi judul
Unearthly History - Balance Between (Vol.1) (terbit 2004) ternyata
gagal dengan cukup sukses di pasaran. Ketika ia mencoba meluncurkan
buku keduanya Dragon Conspiracy (World of Eldaterra) setahun
kemudian, tanggapan publikpun tidak sebaik yang diharapkan. Bukunya
terjun bebas dan tidak mampu meraih penjualan cukup baik, apalagi best
seller.

Di toko buku on-line amazon sekarang ini, buku pertamanya ditawarkan
dengan harga cukup murah dan dalam ranking penjualannya menduduki
posisi 929.730. Sedangkan buku keduanya yang diterbitkan penebit Eos,
meski sempat dicetak ulang pada tahun 2006, namun penjulannya juga
tidak terlalu memuaskan. Dalam ranking penjualan di amazon, cetakan
pertama dari buku kedua ini menempati posisi 1.035.701 dan cetakan
keduanya lebih parah jatuh di urutan 2,981,743.

Entah apakah kegagalan itu disebabkan lantaran ia mengawali karirinya
dengan sebuah kecurangan, atau mungkin Allistair Mitchell memang jauh
lebih pandai membuat cerita hoax ketimbang menulis novel.

Jadi, kalau anda cukup pandai membuat hoax dan ingin meniru jejaknya,
mungkin anda perlu berlatih membuat hoax yang kisahnya bisa sepanjang
novel.

Sentaby,
DBaonk©2008 (http://dennybaonk. multiply. com/journal/ item/191)

Dipersilahkan mengutip, menulis ulang, atau menyebarluaskan tulisan
ini dengan mencantumkan kredit dan rujukan pada sumber tulisannya.
*Blog Juga karya Cipta*

Tidak ada komentar: